Jika anak dibesarkan dengan kritikan, mereka akan belajar untuk mencela.
Jika anak dibesarkan dalam suasana permusuhan, mereka akan belajar untuk berseteru.
Jika anak dibesarkan dalam ketakutan, mereka belajar menjadi menjadi tidak berpengharapan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang, mereka akan belajar menyayangi diri sendiri.
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, mereka tumbuh sebagai pemalu.
Jika anak dibesarkan dengan kedengkian, mereka belajar iri hati.
Jika anak dibesarkan tanpa penghargaan, mereka tumbuh dalam rasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, mereka akan belajar untuk percaya diri.
Jika anak dibesarkan dalam toleransi, mereka akan belajar kesabaran.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, mereka akan belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, mereka akan belajar mencintai.
Jika anak dibesarkan dengan penghargaan, mereka akan belajar untuk mencintai dirinya.
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, mereka akan belajar untuk mempunyai tujuan.
Jika anak dibesarkan dalam suasana berbagi, mereka akan belajar kedermawanan.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran, mereka akan belajar bersikap sebagaimana adanya.
Jika anak dibesarkan dalam keadilan, mereka akan belajar bersikap adil.
Jika anak dibesarkan dengan kebaikan dan perhatian, mereka akan belajar menghormati.
Jika anak dibesarkan dengan perlindungan, mereka akan belajar untuk mempunyai keyakinan terhadap diri sendiri dan terhadap segala yang ia miliki.
Jika anak dibesarkan dalam persahabatan, mereka belajar bahwa dunia adalah tempat yang menyenangkan.
- Children Learn What They Live oleh Dorothy Law Nolte, Ph.D
By. EviDaulay
90% penduduk Jakarta strees, strees itulah yang memicu munculnya segala penyakit. Bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga, psk, homo seksual , anak usia 8 tahun bunuh diri karena malu tidak bisa bayar uang sekolah, anak 8 tahun bunuh diri karena tidak dibelikan hp,anak sd bunuh diri karena malu tidak punya seragam, anak 10 tahun menyodomi anak 8 tahun dan banyak lagi yang dapat kita saksikan ditelevisi sehari-hari semuanya berawal dari persoalan ekonomi.
Untuk itu marilah kita lakukan apa saja yang bisa kita lakukan menurut kemampuan kita masing masing. Pernahkah anda mendengar lagu de masiv “ syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik”. Hargailah hidup anda. Syukuri bahwa sampai hari ini anda masih bisa menghirup udara dengan gratis, lakukan apapun yang dapat anda lakukan. Bercita citalah untuk dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan bermanfaat untuk orang lain. Sekecil apapun perbuatan kita pasti akan mendapat balasan. Segala kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita & segala kejahatan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri.
Tidak ada usaha yang tidak mendapat balasan, walaupun anda hanya memiliki sebuah warung kecil kecilan kalau anda urus dengan baik pasti ada hasilnya atau seburuk buruknya keadaan anda misalnya anda hanya seorang pengangguran perbaikilah keadaan anda minimal ibadah ibadah anda, menjaga silaturahmi & berbuat baiklah dengan orang lain, berbicaralah yang baik-baik saja dan berdoalah supaya mendapat jalan keluar. Kalau anda katakan anda sudah beribadah dengan baik,rajin bersilaturahmi ,sudah berusaha mati- matian, berbicara selalu sopan, berusaha berbuat baik untuk orang lain tapi keadaan anda tetap saja tidak berubah ,berarti anda berbohong karena Allah sudah berjanji “setiap usaha pasti mendapat balasan” & Allah pasti mampu untuk memenuhi janjinya.
Kalau anda mensyukuri segala nikmat yang diberikan Tuhan pemilik alam semesta ini, melakukan apa saja yang dapat anda lakukan dan setiap hendak tidur bersyukur kepada Allah yang telah memberi kita makan dan minum sambil mengevaluasi diri tentang apa saja yang kita lakukan hari ini sambil bertanya sudahkah saya melakukan kebaikan hari ini ?niscaya hidup anda meningkat, anda jauh dari strees malah anda akan berkata “ Apa itu strees?” gak kenal tuh
By : EviDaulay
Nabi Muhammad Saw bersabda : Untuk segala urusan serahkan pada ahlinya.
Setiap manusia diciptakan dengan DNA yang berbeda itu menandakan bahwa setiap manusia adalah unik,hanya saja pendidikan kita selama ini berfokus untuk menciptakan anak anak yang pintar dalam pelajaran sekolah, jadi kalau anak2 mendapat nilai yang baik itu sudah cukup dan orang tuanya dinilai sukses mendidik anaknya. Juara kelas menjadi idaman setiap orang tua. Beberapa tahun kemudian setelah dewasa sang juara kelas hanya menjadi pengangguran atau menjadi kuli diperusahaan perusaan.
Seberapa besarkah sebuah perusaan dapat menggaji karyawannya ? tidak lebih dari sekedar makan. Tidak ada masa depan. Beli rumah kredit, beli mobil kredit semua serba kredit dan dicicil seumur hidup. Hidup penuh hutang belum nyenyak rasanya tidur tagihan rumah sudah datang setiap saat tagihan tagihan dan tagihan akhirnya segala penyakit bersarang didalam tubuh diakibatkan oleh tidak adanya ketenangan dalam hidup.
Sebagai orang tua kita wajib mendidik anak kita. Kita harus tau apa kesukaan anak – anak kita. Kita harus tau apa potensi anak – anak kita dan kewajiban kitalah untuk menggali potensi anak – anak kita. kalau anak kita hobby computer masukkan kursus computer, hobby bahasa inggris ikutkan kursus bahasa inggris kalau anak kita hobby berhitung carikan tempat kursus matematikan kalau anak kita hobbynya berbicara & berdebat arahkan dia untuk menjadi pengacara ,kalau hobbynya melukis carikan guru melukis bukan seperti yang selama ini kita lihat, ada anak yang tidak bisa matematika orang tuanya mencarikan kursus matematika, begitu juga kalau anaknya nilai bahasa inggrisnya jelek diikutkan kursus bahasa inggris. Bagaimana mau menjadi ahli ?
Marilah kita bersama – sama merubah cara berfikir kita yang selama ini hanya ingin anak – anak kita menjadi juara sekolah menjadi seorang anak yang mempunyai keahlian dalam satu bidang yang membuatnya dapat hidup dari keahliannya.
Assalamualaikum WrWb
Terima Kasih atas kunjungan anda
Dapatkan Informasi Penting Disini
Semoga Bermanfaat
Terima Kasih
Evi Daulay