twitter
rss

By : EviDaulay



Nabi Muhammad Saw bersabda : Untuk segala urusan serahkan pada ahlinya.

Setiap manusia diciptakan dengan DNA yang berbeda itu menandakan bahwa setiap manusia adalah unik,hanya saja pendidikan kita selama ini berfokus untuk menciptakan anak anak yang pintar dalam pelajaran sekolah, jadi kalau anak2 mendapat nilai yang baik itu sudah cukup dan orang tuanya dinilai sukses mendidik anaknya. Juara kelas menjadi idaman setiap orang tua. Beberapa tahun kemudian setelah dewasa sang juara kelas hanya menjadi pengangguran atau menjadi kuli diperusahaan perusaan.

Seberapa besarkah sebuah perusaan dapat menggaji karyawannya ? tidak lebih dari sekedar makan. Tidak ada masa depan. Beli rumah kredit, beli mobil kredit semua serba kredit dan dicicil seumur hidup. Hidup penuh hutang belum nyenyak rasanya tidur tagihan rumah sudah datang setiap saat tagihan tagihan dan tagihan akhirnya segala penyakit bersarang didalam tubuh diakibatkan oleh tidak adanya ketenangan dalam hidup.

Sebagai orang tua kita wajib mendidik anak kita. Kita harus tau apa kesukaan anak – anak kita. Kita harus tau apa potensi anak – anak kita dan kewajiban kitalah untuk menggali potensi anak – anak kita. kalau anak kita hobby computer masukkan kursus computer, hobby bahasa inggris ikutkan kursus bahasa inggris kalau anak kita hobby berhitung carikan tempat kursus matematikan kalau anak kita hobbynya berbicara & berdebat arahkan dia untuk menjadi pengacara ,kalau hobbynya melukis carikan guru melukis bukan seperti yang selama ini kita lihat, ada anak yang tidak bisa matematika orang tuanya mencarikan kursus matematika, begitu juga kalau anaknya nilai bahasa inggrisnya jelek diikutkan kursus bahasa inggris. Bagaimana mau menjadi ahli ?

Marilah kita bersama – sama merubah cara berfikir kita yang selama ini hanya ingin anak – anak kita menjadi juara sekolah menjadi seorang anak yang mempunyai keahlian dalam satu bidang yang membuatnya dapat hidup dari keahliannya.

1 komentar:

  1. betul bu.. terkadang kita bangga dengan prestasi anak sewaktu kecil sampai2 lupa mempersiapkan masa depan yang lebih matang untuk mereka.. miris juga mendengar juara sekolah menjadi pengangguran padahal kesempatan itu ada cuma terkadang kita lalai.. semoga menjadi pelajaran untuk kita semua

Posting Komentar